Jumat, 14 Februari 2014

KEAGUNGAN MEMBACA SHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD BERDASARKAN HADITS-HADITS SHOHIH

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Bersholawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu ibadah yang sangat agung. Ia termasuk dalam amalan-amalan ringan yang sangat besar pahala dan keutamaannya. Seorang muslim yang setia dan mencintai Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan baik dan benar akan senantiasa memperbanyak sholawat dan salam kepada beliau sesuai dengan bacaan yang diajarkan dan dicontohkan oleh beliau.
Berikut ini kami akan sebutkan beberapa keutamaan bersholawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

1) Barangsiapa bersholawat kepada Nabi Muhammad satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali sholawat.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan sholawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim no. 408)
2) Bersholawat kepada Nabi satu kali akan menghapuskan 10 kesalahan dan meninggikan 10 derajat.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
Dari Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah bersholawat kepadanya 10 kali shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat.” (HR. an-Nasa’i, III/50 dan dinyatakan Shohih oleh Syaikh al-Albani).
3) Barangsiapa bersholawat kepada Nabi sepuluh kali di pagi hari dan sepuluh kali di sore hari, maka ia berhak mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pada hari kiamat.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
Dari Abu Ad-Darda Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِينَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. ath-Thabrani dan dinyatakan Basan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahihul Jami’).
4) Bersholawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu sebab terkabulnya doa.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
Dari Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ
“Setiap doa tertutup (terhalang dari pengabulannya, pent) hingga ia bershalawat kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam.” (HR. ad-Dailami dan dinyatakan Hasan oleh Syaikh al-Albani).
Dan juga Berdasarkan hadits Fadholah bin ‘Ubaid Radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam shalatnya lalu tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Maka beliau bersabda, “Orang ini tergesa-gesa.” Kemudian beliau memanggil dan berkata kepadanya:
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللهِ وَالثَّناءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيَصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ثُمَّ لْيَدْعُ بِمَا شَاءَ
“Apabila salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaklah dia memulainya dengan memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian bershalawatlah kepada Nabi, lalu berdoa lah dengan apa yang dia kehendaki.” (HR. at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan dinyatakan Shohih oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i dalam al-Jami’ ash-Shahih, II/124).
5) Barangsiapa bersholawat kepada Nabi Muhammad, berarti ia telah melaksanakan perintah Allah ta’ala di dalam firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56)
Makna sholawat Allah kepada Nabi dan hamba-Nya ialah pujian dan sanjungan Allah kepadanya di hadapan para malaikat yang mulia yang berada di sisi-Nya. Sedangkan makna sholawat Para malaikat kepada Nabi dan orang-orang yang beriman ialah Doa. Maksudnya para malaikat mendoakan kebaikan dan memohonkan ampunan kepada Allah bagi Nabi shallallahu alai wasallam dan kaum mukminin.
Pertanyaan:
Bagaimanakah cara bersholawat kepada Nabi Muhammad yang benar sehingga kita memperoleh pahala dan keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan di atas?

Jawab:
Bismillah. Cara bersholawat kepada Nabi Muhammad yang benar dan sesuai dengan tuntunannya adalah dengan mengucapkan sholawat ibrahimiyyah, yaitu sebagaimana berikut ini:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allohumma Sholli ‘Ala Muhammadin Kamaa Shollaita ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid. Allohumma Baarik ‘Ala Muhammad Kamaa Baaromta ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
Dari Ka’b bin Ujrah Radhiyallaahu ‘anhu. Ia berkata, “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam keluar menuju kami lalu kami pun berkata, ‘Kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu?’ Beliau menjawab, “Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allohumma Sholli ‘Ala Muhammadin Kamaa Shollaita ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid. Allohumma Baarik ‘Ala Muhammad Kamaa Baaromta ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid.
(Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari no. 3370, dan imam Muslim no. 406).
Atau bisa juga dengan bacaan sholawat yang lebih pendek, yaitu:
صلى الله عليه وسلم. (shallallahu ‘alaihi wasallam), atau dengan membaca ( Allahumma Sholli wa Sallim ‘Ala Nabiyyina Muhammad) atau dengan lafazh lain yang maknanya seperti itu.
Demikianlah beberapa keistimewaan sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan bacaan sholawat yang benar sebagaimana dijelaskan di dalam hadits-hadits yang shohih. Semoga artikel singkat ini menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi kia semua. Dan semoga kita mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad shallallahualaihi wasallam pada hari kiamat dengan memperbanyak sholawat kepada beliau dan kita semua dikumpulkan Allah bersama beliau dalam satu satu majlis di dalam surga Al-Firdaus yang paling tinggi. Amin ya Robbal Alamiin.

Jumat, 07 Februari 2014

BIOGRAFI HABIB SYECH

HABIB-SYECH-FOTO
HABIB SYECH
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf adalah salah satu putra dari 16 bersaudara putra-putri Alm.
Al-Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami’ Asegaf di Pasar Kliwon Solo), berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayah handa tercinta, Habib Syech mendalami ajaran agama dan Ahlaq leluhurnya.
Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout.
Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosul yang diawali dari Kota Solo.
Waktu demi waktu berjalan mengiringi syiar cinta Rosulnya, tanpa disadari banyak umat yang tertarik dan mengikuti majelisnya, hingga saat ini telah ada ribuan jama’ah yang tergabung dalam Ahbabul Musthofa. Mereka mengikuti dan mendalami tetang pentingnya Cinta kepada Rosul SAW dalam kehidupan ini.
Ahbabul Musthofa, adalah salah satu dari beberapa majelis yang ada untuk mempermudah umat dalam memahami dan mentauladani Rosul SAW, berdiri sekitar Tahun 1998 di kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW .
Sampai sekarang, Habib Syech masih melantunkan syair-syair indah nan menggetarkan hati Sholawat Shimthud Durror di berbagai tempat, untuk di Jogja setiap malam Jumat Pahing di IAIN SUKA, Timoho.
Sholawat rutin :
setiap hari Rabu Malam dan Sabtu Malam Ba’da Isyak di Kediaman Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf .
Pengajian Rutin Selapanan Ahbabul Musthofa
- Purwodadi ( Malam Sabtu Kliwon ) di Masjid Agung Baitul Makmur Purwodadi.
- Kudus ( Malam Rabu Pahing ) di Halaman Masjid Agung Kudus.
- Jepara ( Malam Sabtu Legi ) di Halaman Masjid Agung Jepara .
- Sragen ( Malam Minggu Pahing ) di Masjid Assakinah, Puro Asri, Sragen.
- Jogja ( Malam Jum’at Pahing ) di Halaman PP. Minhajuttamyiz, Timoho, di belakang Kampus IAIN.
- Solo ( Malam Minggu Legi ) di Halaman Mesjid Agung Surakarta.
Jangan hanya main band meniru dan mengidolakan gaya orang-orang kafir, tapi Nabi sendiri tidak pernah ditiru dan dipuji puji! Sudah saatnya bersholawat, menjunjung, memuji dan meniru Nabi Muhammad SAW agar memperoleh syafaatnya dan beliau mengakui kita sebagai umatnya, karena percuma saja kita yg mengaku ngaku umatnya, tapi tidak pernah bersholawat. ( BIOGRAFI HABIB SYECH )

Sabtu, 23 Maret 2013


Mau Online Facebook, twitter Dan gak ngeluarin Uang Buat Beli pulsa

Malah Dapat penghasilan 1,5 jt per bulan . . .saldo rekening kita bertambah berkali-kali lipat

BURUUUUAAAAANNNN Gabung disini . . . Dan Coba sendiri

Maen Facebook dan dapat penghasilan Tambahan tiap bulan'y

Hayoooo....segera gabung Penerimaan Member terbatas.

Buktikan Sendiri Hasil'y.....http://www.bisnisfacebooker.com/?id=aripdewi11

Jumat, 25 Januari 2013

Hadits- Hadits Nabi Muhammad S.A.W mengenai Zina dan Pornografi

Hadits- Hadits Nabi Muhammad S.A.W mengenai Zina dan Pornografi

1. Hadis riwayat Abdullah ra., ia berkata: 
Aku bertanya kepada Rasulullah saw: Dosa apakah yang paling besar menurut Allah? Rasulullah saw. bersabda: Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu. Aku berkata: Sungguh, dosa demikian memang besar. Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Engkau membunuh anakmu karena takut miskin. Aku tanya lagi: Kemudian apa lagi? Rasulullah saw. menjawab: Engkau berzina dengan istri tetanggamu (HR Muslim).


2. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Jauhilah tujuh hal yang merusak. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apa tujuh hal itu? Rasulullah saw. bersabda: Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari medan pertempuran dan menuduh berzina wanita-wanita yang terjaga (dari berzina) yang lalai dan beriman (HR Muslim).


3. Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: 
Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari. Saat itu Rasulullah saw. melakukan salat gerhana, Ketika salat usai matahari sudah nampak sempurna kembali. Beliau berkhutbah di hadapan kaum muslimin, memuji Allah dan menyanjung-Nya, dan bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan itu termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya terjadi gerhana bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, jika kalian melihat keduanya gerhana, maka bertakbirlah, berdoalah kepada Allah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah! Hai umat Muhammad, tidak seorang pun lebih cemburu daripada Allah, bila hambanya, lelaki maupun perempuan, berbuat zina. Hai umat Muhammad, demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui, tentu kalian banyak menangis dan sedikit tertawa. Ingatlah! Bukankah aku telah menyampaikan (HR Muslim).



4. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: 
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri ketika mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman (HR Muslim).



5. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada mesjid (selalu melakukan salat jamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk berzina), tapi ia mengatakan: Aku takut kepada Allah, seseorang yang memberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kanannya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kirinya dan seseorang yang berzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya (HR Muslim).

Barang dan Benda Peninggalan Rasulullah

Barang dan Benda Peninggalan Rasulullah

Foto- foto dibawah ini  merupakan sebagian dari koleksi barang dan benda Nabi Muhammad S.A.W yang tersimpan dari Museum berbagai negara di Timur Tengah seperti di, Turki,Iran ,Yordania, dll. Namun Keotentikan dari barang dan benda tersebut belum sepenuhnya dapat di pertanggung jawabkan.


Sendal Nabi Muhammad SAW.





Baju gamis Nabi Muhammad



Stempel Nabi Muhammad



Wadah tempat minum Nabi



Kunci Ka'bah di jaman Nabi Muhammad SAW



Jejak kaki Rasulullah SAW



benda dan barang- barang Rasulullah



Topi Perang Rasulullah

Pedang- Pedang Legendaris Dalam Sejarah Islam

Pedang- Pedang Legendaris Dalam Sejarah Islam

Al-Ma'thur.

 
Pedang Al-Ma'thur, yang juga dikenal dengan dengan sebutan Ma'thur al- Fijar , Pedang ini dimiliki oleh Nabi Muhammad sebelum beliau menerima wahyu pertama di Mekkah. Pedang yang bertahtakan zamrud dan pirus ini mempunyai panjang sekitar 99 cm dan berlapis emas., serta pada peganganya bertuliskan Abdallah  b.Abd al- Muthalib Pedang tersebut dibawa oleh Nabi pada saat peristiwa Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Pedang Al-'Mathur dapat dilihat di Museum Topkapi, Istanbul.


Qal'i
Qal'i atau Qul'ay merupakan nama dari pedang ini, Qal'i diambil dari nama sebuah tempat di daerah Suriah sedangkan istilah Qul'ay adalah nama sebuah tempat di antara India dan Cina. Menurut beberapa Ulama, arti dari Qal'i mengacu pada kata timah atau timah putih yang ditambang di lokasi berbeda. Pedang ini merupakan salah satu pedang yang di dapat sebagai rampasan perang dari Bani Qaynaqa, namun ada juga yang mengatakan bahwa pedang ini didapat pada saat kakek dari Nabi Muhammad SAW berada di sumur Zamzam di Mekkah.

Al- Qadib


Al-Qadib adalah pedang tipis yang konon bentuknya hampir menyerupai sebuah tongkat. Pedang ini mempunyai panjang sekitar 100 cm dan di dua sisi pedang tersebut bertuliskan "La Ilaha Illallah" (Tiada Tuhan selain Allah). Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa pedang ini pernah digunakan dalam suatu pertempuran di zaman Nabi Muhammad.. Pedang Al- Qadib disimpan di rumah Nabi Muhammad SAW dan digunakan di kemudian hari pada masa pemerintahan Khalifah Fatimiyah.

Al- Rasub


 Al- Rasub mempunyai panjang 140 cm dan memiliki lingkaran emas yang bertuliskan Ja'far al- Sadiq. Pedang ini disimpan dan diwariskan secara turun temurun di keluarga Nabi.

Al- Adb

Al-Adb yang berarti "memotong" dikirim ke Nabi Muhammad sesaat sebelum perang Badar, beliau juga menggunakan pedang ini pada saat perang Uhud. Pada hari ini, pedang tersebut dapat dijumpai di Masjid Husain, Kairo (Mesir).

Al- Mikhdham

Al- Mikhdham adalah salah satu nama pedang Rasulullah, diriwayatkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Sayiddina Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Namun ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa pedang ini berasal dari Sayiddina Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang beliau pimpin di Syria.

Al-Battar
Al-Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi : Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW.
Di pedang tersebut juga terdapat lukisan Goliath, diriwayatkan bahwa pemilik pertama pedang ini, yakni Nabi Daud AS pernah  memotong kepala Goliath. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Keberadaan pedang ini sekarang disimpan di Museum Topkapi, Istanbul.

Hatf

Al-Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang "Al Battar" dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath pada saat berumur 20 tahun. Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk "bekerja" dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan beliau juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu. Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW.

Dhu Al- Faqar

Dhu Al- Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badar. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib. Saat perang Ubud selesai, Ali mengembalikan kepada Rasulullah dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya. Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga.

Kamis, 03 Januari 2013

ayo gabung di bisnis online !


Mau Online Facebook Dan gak ngeluarin Uang Buat Beli pulsa

Malah Dapat penghasilan 1,5 jt per bulan . . .

BURUUUUAAAAANNNN Gabung disini . . . Dan Coba sendiri

Maen Facebook dan dapat penghasilan Tambahan tiap bulan'y

Hayoooo....segera gabung Penerimaan Member terbatas.

Buktikan Sendiri Hasil'y.....http://www.bisnisfacebooker.com/?id=aripdewi11